Di dalam organisasi Telkom, keberagaman dan inklusivitas bukan hanya simbolik, tetapi diterapkan secara sistematis. Peningkatan partisipasi perempuan dan penyandang disabilitas dalam lingkungan kerja menjadi agenda penting dalam implementasi ESG pilar sosial.
“Telkom meningkatkan keterlibatan serta pemberdayaan karyawan perempuan dan disabilitas,” demikian tulis siaran pers Telkom.
Langkah ini mencerminkan kesadaran perusahaan akan pentingnya representasi beragam dalam pengambilan keputusan dan inovasi. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, Telkom tidak hanya menghormati hak asasi manusia, tetapi juga membuka potensi kreativitas dan produktivitas yang lebih luas.
Implementasi nyata terlihat dalam rekrutmen yang menyasar kelompok rentan, pelatihan inklusi, penyediaan fasilitas kerja yang ramah disabilitas, hingga kampanye internal untuk menciptakan budaya kerja yang suportif.
Telkom menyadari bahwa keberhasilan transformasi digital tidak bisa dilepaskan dari transformasi budaya organisasi. Pemberdayaan semua elemen, tanpa diskriminasi, adalah fondasi dari inovasi yang berkelanjutan dan relevan di masa depan.
