Dalam menjalankan program SAB, Telkom tidak hanya bergantung pada sumur bor dan tandon, tetapi juga memperkenalkan teknologi filterisasi sederhana yang bisa dibuat dan dirawat oleh warga sendiri. Sistem ini sangat efektif untuk daerah yang memiliki sumber air keruh atau tercemar ringan.
Filterisasi berbasis pasir, batu, dan arang aktif ini dibagikan bersama pelatihan teknis kepada masyarakat. Hasilnya, air dari sungai atau sumur dangkal bisa dimanfaatkan secara aman untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci, mandi, dan bahkan memasak.
“Hal ini juga selaras dengan target Telkom dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals poin ke-6,” ujar Hery Susanto.
Dengan inovasi ini, program SAB menjadi lebih fleksibel dan mampu menjawab kebutuhan unik di tiap daerah.
