PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan sosial melalui peluncuran StuntingHub, platform digital inovatif yang ditujukan untuk memantau dan mencegah stunting pada anak-anak di Indonesia. Program ini telah digelar sejak Maret hingga Juni 2025 di empat wilayah prioritas: Pamekasan, Labuan Bajo, Makassar, dan Senaru.
Stuntinghub memadukan pendekatan digital dengan pemberdayaan komunitas lokal. Dengan menggunakan teknologi, Telkom menciptakan sistem yang memungkinkan pencatatan, pemantauan, dan pelaporan pertumbuhan anak secara berkala melalui aplikasi berbasis data.
“Melalui Stuntinghub, kami tidak hanya menghadirkan solusi berbasis teknologi, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal sebagai pelaku utama perubahan,” jelas Hery Susanto, SGM Social Responsibility Telkom.
Program ini dimulai dengan Training of Trainer (ToT) untuk kader kesehatan setempat. Mereka dibekali dengan keterampilan digital dan pemahaman mendalam mengenai gizi anak. Setelah pelatihan, para kader melanjutkan dengan penyuluhan dan pengoperasian langsung aplikasi Stuntinghub di lapangan.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) juga dilakukan selama 90 hari. Menunya dirancang dari bahan pangan lokal seperti nasi jagung dan sayur kelor yang dimasak langsung oleh kader. Makanan ini didistribusikan setiap hari ke rumah-rumah anak dengan status gizi buruk.
Liana Sari, warga Desa Senaru, NTB, menyampaikan manfaat langsung dari program ini. “Kami tinggal di kaki gunung, kadang akses ke puskesmas susah. Dengan adanya program ini, kader sering datang membawa makanan sehat dan memeriksa perkembangan anak saya. Saya juga diajari cara memasak dari bahan yang ada di kebun sendiri.”
Dengan pendekatan berbasis data dan pelibatan komunitas, StuntingHub menjadi kontribusi nyata Telkom dalam mencapai SDGs, terutama poin 2 dan 3.
